http://www.parepos.co.id/read/42438/51/kmp-unm-kembali-perkenalkan-kearifan-lokalPINRANG -- Kerukunan Mahasiswa Pinrang Univesitas Negeri Makassar (KMP UNM) kembali mengadakan lomba permainan tradisional, 1 Februari di Desa Rajang, Kecamatan Lembang Kabupaten Pinrang. Lomba ini merupakan salah satu item kegiatan dari Hang Out KMP UNM. Bertemakan "Menumbuhkembangkan Warisan Budaya sebagai Idealitas Daerah" panitia menghadirkan beberapa kegiatan lomba yakni Longga dan Tarompa yang akan berlangsung selama sehari.
Acara lomba permainan tradisional dibuka Bupati Pinrang, Andi Aslam Patonangi dan diikuti beberapa pejabat tinggi Pinrang diantaranya, Ketua DPRD, Darwis Bastama, serta perwakilan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, para guru Sekolah Dasar se-Kecamatan Lembang dan guru dari SMP Negeri 3 Lembang. Ketua Panitia, Sutrisno Zulkifli berharap, kegiatan tersebut bisa membuat para anak-anak kembali mengenal permainan tradisional yang telah lama ditinggalkan.
Selain itu, Mahasiswa Jurusan Bahas Indonesia itu juga berharap kegiatan ini dapat berdampak sosial khususnya pada Kecamatan Lembang dan Kabupaten Pinrang pada umumnya. Presiden KMP UNM, Zainal Abidin turut berharap, pemerintah daerah bisa mendukung penuh kegiatan yang diadakan KMP UNM itu. "Kami sangat berharap kepada Pemerintah Kabupaten Pinrang khususnya Bupati dan ketua DPR, agar tetap mendukung apa yang dilaksanakan KMP UNM," pinta Zainal. Ketua DPRD Pinrang, Darwis Bastama juga memberi apresiasi sangat tinggi kepada KMP UNM yang telah melaksanakan kegiatan tersebut. "Saya berterima kasih kepada mahasiswa UNM Pinrang yang telah menyelenggarakan acara ini. Semoga ini bisa bermanfaat bagi kita masyarakat Pinrang," ungkap Darwis. Darwis juga menilai, budaya sangat penting dimunculkan kembali, sebab berbagai permainan modern telah merasuki jiwa dan kehidupan sosial masyarakat. "Sejumlah permainan tradisional sedikit dilupakan, satu hal paling penting yaitu, bagaimana kita tetap menumbuhkembangkan budaya permainan tradisional itu agar permainan itu tetap hidup," tegasnya. Bupati Pinrang, Andi Aslam Patonangi juga memberi aspresiasi pada kegiatan tersebut. Mantan Camat Duampanua itu mengatakan, masalah sekarang adalah persoalan karakter.
Ada fenomena di masyarakat yang seakan bangga atas ilmu yang diadopsi dari negara-negara barat. Padahal, sebaliknya, mesti mempertahankan karakter yang dimiliki sebagai orang Makassar, bugis bahkan warga Pinrang. "Kita tidak ingin membangun anak didik kita pada ranahintelektual, tapi kita ingin anak didik kita menjadi manusia paripurna, yaitu punya karakter Makassar, Bugis bahkan Pinrang. Salah satu caranya yaitu menumbuhkan budaya kita, termasuk permainan tradisional ini," ujarnya. Bagi Aslam, sebenarnya sudah punya banyak orang pintar dan orang hebat, tapi kurang cendekiawan. Salah satu penyebabnya yakni, hilangnya karakter. "Salah satu budaya yang masih kita warisi sampai sekarang diantaranya, Mali Siparappe Malilu Sipakainga, Taro Ada Taro Gau dll. Mahasiswa KPM UNM harus selalu yakin bahwa semua kegiatan yang kita laksanakan hari ini memiliki kontribusi dalam sumber daya manusia," tandasnya. (NJA)